Dapatkan widget animasi ini !

Saturday, November 24, 2018

Jaringan Indosat Menghilang dengan Tanda Silang dan Tidak Bisa dipakai Lagi


Jadi saya punya nomor indosat sudah dipakai lebih dari tujuh tahun. Tiba-tiba sinyal hilang, yang muncul hanya tanda silang. Panik dong, minta tolong sana sini, sampai di upgrade-in sistem handphone lagi. Kirain hapenya yang rusak, setelah berkutat lama dicoba lagi pakai kartu yang lain. Ternyata pakai nomor lain bisa, dan yang rusak adalah kartunya.
Telpon call center katanya nomor masih aktif, akhirnya datang langsung deh ke gerai indosat. Kebetulan saya tinggal di daerah Semarang, jadi pulang kerja saya bablas ke gerai di Pandanaran dekat simpang lima. Info dari call center sih katanya buka Senin sampai Sabtu jam 08.00 sampai 20.00 WIB.  (tanggal merah libur ya)
Saya kesana hari Sabtu sekitar pukul 16.00 WIB
Di pintu masuk sudah ada meja security yang di jaga mbak-mbak baju kuning (indosat banget).
Terus ditanya mau apa,
Saya bilang kalau kartu saya tidak bisa dipakai, sinyalnya tanda silang terus padahal masa aktif masih sampai akhir tahun depan.
Lalu disaranin ganti kartu, dimintain KTP sama di suruh tanda tangan di tablet dia. Terus saya di foto sama mbaknya.
Langsung deh saya di kasih kartu baru yang nomornya sama kayak nomor lama saya. Saya langsung bisa pulang dan kata mbaknya nunggu dua jam baru nomornya bisa diaktifin.
Dan saya tidak dipungut biaya apapun. J
Waktu penaganan tidak sampai sepuluh menit haha.. padahal saya sudah bawa headset takut cengo  gara-gara nunggu kelamaan.
(nb : saya tidak dipersilahkan duduk dan tidak ada kursi buat duduk, jadi selama proses, saya dibiarin berdiri. Kurang sopan sih menurut saya. Tapi tidak masalah selagi penaganannya gak lama.)

Friday, November 2, 2018

Masih menjadi Manusia Gila


Kamu tahu bendungan yang membendung aliran air di sungai?
Kini sedang jebol,
Perasaan mengalir yang coba ku bendung agar aku tampak normal, sekarang jebol hanya dengan sentuhan lembut bayangmu.
Berbulan-bulan rasa ini kutahan, mencoba berjalan layaknya manusia  normal.
Kini harus ‘kumat'.
Mungkin memang sudah waktunya untuk ku curahkan kembali.
Semalam saja, manusia gila ini ingin menjadi jati dirinya.
Karena topeng ini juga perlu untuk dilepaskan beberapa saat.
Tidak nyaman, bahkan cenderung menyakitkan.
Aku tidak mau menyulitkan orang lain mengenai kesakitanku.
Aku pun tak mau tampak bodoh di depan banyak mata.
Sendiri, menagis di pojok kamar dengan menyalakan lagu sekencang-kencangnya adalah ritual yang sering kujalani.
Aku pernah berkata “aku tak bisa membayangkan hidupku tanpa kau”,
Dan memang tidak bisa dibayangkan, tetapi langsung terjadi.
Tak bisa di lukiskan, tak bisa di tulis juga dengan ketikan di sini.
Hanya bisa ku rasakan tanpa bisa di ungkapkan.
Entah…
Aku selalu dibuat kau bahagia, sampai aku lupa cara menyembuhkan luka.
Dan saat kau pergi, luka ini terus menganga,
Aku bingung bagaimana mengobatinya,
Yang bisa kulakukan hanya menutupi lukaku.


Bahkan aku lebih ingat bagaimana cara menangisimu dibanding cara bernafas.

Sunday, September 16, 2018

Ditinggalkan dan Meninggalkan (Ditinggalkan)


Ditinggalkan dan Meninggalkan
Ditinggalkan
Kau tak akan pernah tahu perasaanku yang harus menguatkan hati melihat kau pergi. Tanpa pernah tahu apa salahku supaya aku bisa memperbaiki diri.
Ayolah…. Aku bersedia memperbaiki diri. Mengapa harus kau ambil keputusan sendiri tanpa memberiku kesempatan untuk mendengar keluhmu, tentang hal yang seharusnya bukan alasan untuk membuangku.
Kau hebat meninggalkanku tanpa memberi alasan pasti, padahal baru kemarin kau bilang “aku mencintaimu”
Lalu kau datang menemuiku,
Mengatakan bahwa kita tak bisa bersama lagi.
Sebelum itu aku sering berkata pada diriku sendiri,
“aku tak bisa bisa membayangkan jika aku tidak bersama kau lagi”,
Dan ternyata aku memang tidak bisa membayangkannya. Tetapi langsung ku alami.
Pedih sekali…
Aku memang masih bisa bernafas tanpa kau, aku masih bisa makan tanpa kau, aku masih bisa segalanya tanpa kau.
Tapi seakan yang kuhirup adalah ucapan indah kau,
Yang ku makan kenangan manis kau
Dan segalanya berbentuk tentang kau.
Aku semakin membenci kebersamaan dengan siapapun
Karena dalam kebersamaan pasti ada perpisahan
Menyedihkan sekali pemikiranku karena kau

Sunday, July 29, 2018

Hari Ini Entah


Hari ini perasaanku “entah”,
Ini sebuah rekorku, dalam satu minggu aku menghabisi tiga novel berturut-turut. Aku memang suka membaca novel. Tetapi itu bukan alasannya. Semenjak kau memutuskan untuk kita harus membahagiakan diri sendiri.
Aku menjadikan novel-novel itu sebagai pelarian untuk melupakanmu.
Tapi jalanku salah. Entah mana yang salah, melupakanmu; kembali menyukai novel; atau cerita dalam novel pilihanku yang tidak sesuai.
Novel ketiga yang kubaca adalah novel yang banyak menceritakan adegan menegangkan.
Malamnya aku mimpi buruk, “memimpikanmu”.
Esoknya aku kembali kacau, serpihan-serpihan hati yang sudah kususun berserakan kembali hanya karena aku bertemu denganmu dalam mimpi. Hanya di “mimpi”.
Tapi itu bisa membalikan keadaanku lagi.
Pengaruhmu ternyata sungguh luar biasa hebat sekali,
Kau mengagumkan,
Tapi entah, aku masih mencari tahu,
Pengaruhmu yang sangat kuat atau pelarianku yang kurang tepat.
Atau mungkin menghindari luka dengan berlari itu hl yang sangat buruk.
Semakin berlari, kurasa luka itu semakin pedih.
Tenanglah, aku tak menyalahkanmu tentang lukaku.
Aku yang menyerahkan diriku sendiri untuk bisa kau lukai.
Terima kasih ~

Saturday, July 28, 2018

Review Novel Tentang Kamu Karya Tere Liye


Tentang Kamu Karya Tere Liye

Saya kurang paham ini nantinya berisi review atau hanya cerita pengalaman saya membacanya. Karena takut ingatan tiba-tiba menghilang jadi diputuskan untuk menulis sisa-sisa ingatan saya mengenai  buku Tere Liye yang menakjubkan ini “Tentang Kamu”.
Buku ini tidak saya beli sendiri, ini hadiah dari sahabat saya (Namanya Devi Tania Putri, nah.. jelas banget kan namanya haha, makasih untuk hadiah indah ini muah muaach) jadi saya kurang tahu harganya berapa. Browsing di Google sih harga antara Rp 75.000 sampai Rp 85.000,- .
Dia kurang suka dengan cerita ini, selera sih. Teman saya lebih suka jenis buku romantic. Jadi setelah baca beberapa lembar, akhirnya di putuskan kasih ke saya sebagai hadiah. Dengan melihat judul, dia mengira ini menceritakan tentang seseorang yang dicintai tokoh utama. But, SALAH BESAR. Hahaa… ini bukan mengenai kisah cinta, ya walaupun ada kisah cintanya sedikit mengenai tokoh  yang diceritakan.
Jadi sekarang mulai menceritakan “Tentang Kamu” ya… jangan “Tentang Teman Saya” haha…
Ehem… cerita tentang fisiknya dulu ya…
Buku di saya ini cetakan ke lima dari penerbit Republika, ada 524 lembar. Warnanya orange dan bergambar sepatu. Isi ceritanya tidak  bisa ditebak dari sampul. Karena gambar sepatu, saya kira menceritakan apa gitu… emm apa ya? entah… hahaa
Ternyata ini berkisah tentang seseorang  bernama Sri Ningsih yang diceritakan oleh Zaman Zulkarnaen. Saya sempat bimbang tokoh utama dalam cerita itu Sri Ningsih atau Zaman Zulkarnaen. Akhirnya saya menarik simpulan bahwa tokoh utama adalah Sri Ningsih, sedangkan Zaman adalah tokoh yang membantu  menceritakan Sri Ningsih.
Novel ini jenis cerita berbingkai. Bahasa gampangnya, ada cerita di dalam cerita.
Jadi ceritanya Zaman Zulkarnaen bekerja di London sebagai pengacara. Dia mendapat amanah untuk mengungkap kasus Sri Ningsih yang baru meninggal dengan mewariskan banyak sekali kekayaan.
Berpacu dengan waktu, Zaman harus segera mengungkap misteri ini. Siapa yang berhak menerima warisan Sri karena latar belakang dan kisah hidup Sri Ningsih yang misterius.
Mulailah Zaman mencari tahu mengenai Sri di kota kelahirannya yang ada di Indonesia. Dari kota kelahiran Sri di Pulau Bungin, Zaman berpindah  ke madrasah di Surakarta tempat Sri hidup selanjutnya. Lalu berpindah lagi ke Jakarta, Sri memulai usaha disana sampai bisa memiliki pabrik sabun sendiri. Di puncak kejayaan, Sri memutuskan menjual pabrik.
Lalu pindah ke London, Sri memulai dari bawah lagi menjadi sopir bus, disini Sri bertemu dengan cintanya. Setelah di London, Sri pindah seorang diri ke Paris, tinggal di panti jompo.
Sri selalu pindah karena dikejar masa lalu (penghianatan atau dikhianati).
Disini akan ada banyak amanat yang bisa dipetik, mengenai kegigihan, perjuangan, cinta, kesabaran, pengetahuan dan banyak hal yang disisipkan penulisnya.
Ini adalah buku kesekian kalinya yang saya baca milik Tere Liye. (setahu saya) Sampai buku ini, tanpa atau disengaja oleh penulis, dia selalu menyisipakan mengenai pengetahuan “ekonomi”. Menilik salah satu faktor eksternal novel yaitu latar belakang pendidikan penulis adalah lulusan ekonomi di Universitas Indonesia  (sumber: Wikipedia).
Bisa jadi pengetahuan juga sih buat pembaca, (good)
Sudah yaa, cerita saya jangan detail-detail banget. Kasihan bang Tere nanti novelnya gak dibeli gara-gara sudah tahu cerita dari baca tulisan ini.
Simpulannya, buku ini recommended buat dibaca orang seperti saya yang kurang suka dengan cerita cinta romantis.
Bagus tidaknya sih relatif ya….
Karena dalam pemikiran saya yang sudah terlanjur jatuh cinta dengan kaya Tere Liye. Setiap pegang buku yang ada tulisan karya Tere Liye, tanpa harus lihat dalam bukunya, saya sudah berani bilang cerita didalam nya bagus. Hahaa….
Selamat membeli lalu membaca….

Ditinggalkan dan Meninggalkan (Ditinggalkan)


Ditinggalkan dan Meninggalkan
Ditinggalkan
Kau tak akan pernah tahu perasaanku yang harus menguatkan hati melihat kau pergi. Tanpa pernah tahu apa salahku supaya aku bisa memperbaiki diri.
Ayolah…. Aku bersedia memperbaiki diri. Mengapa harus kau ambil keputusan sendiri tanpa memberiku kesempatan untuk mendengar keluhmu, tentang hal yang seharusnya bukan alasan untuk membuangku.
Kau hebat meninggalkanku tanpa memberi alasan pasti, padahal baru kemarin kau bilang “aku mencintaimu”
Lalu kau datang menemuiku,
Mengatakan bahwa kita tak bisa bersama lagi.
Sebelum itu aku sering berkata pada diriku sendiri,
“aku tak bisa bisa membayangkan jika aku tidak bersama kau lagi”,
Dan ternyata aku memang tidak bisa membayangkannya. Tetapi langsung ku alami.
Pedih sekali…
Aku memang masih bisa bernafas tanpa kau, aku masih bisa makan tanpa kau, aku masih bisa segalanya tanpa kau.
Tapi seakan yang kuhirup adalah ucapan indah kau,
Yang ku makan kenangan manis kau
Dan segalanya berbentuk tentang kau.
Aku semakin membenci kebersamaan dengan siapapun
Karena dalam kebersamaan pasti ada perpisahan
Menyedihkan sekali pemikiranku karena kau

Tuesday, January 23, 2018

Pengalaman Kena Tilang , Pilih Slip Merah atau Slip Biru?

Rabu siang saya berangkat dari Kebumen ke Semarang buat ambil toga, naik motor sendirian. Haha… pendekar (gambar orang pake iket kepala). Kurang lebih perjalanan tiga setengah jam. Nah… masuk kabupaten Semarang ternyata ada tilangan. Saya tenang-tenang saja karena surat-surat sudah lengkap dan memang sudah biasa ada tilangan di daerah itu. Saya keluarkan surat-surat, lalu ditanya pak poy “kamu tahu garis marka?”
“iya tahu”
“kalau garisnya nyambung itu dilarang mendahului, ayo ikut saya”
Saya heran kenapa saya dibawa ke pos, lalu surat-surat saya diberikan ke pak polisi yang lain. Saya disuruh duduk dan dijelaskan kalau saya melanggar marka. Apa? Saya gak merasa.
Tanpa ditanya dan basa-basi, pak poy langsung mengeluarkan surat tilang. Lah saya gak mau dong, karena saya tidak merasa melanggar. Akhirnya saya dibawa pak poy lain untuk lihat rekamannya. Tapi ternyata hanya disambungkan lewat HT ke polisi yang gak tahu dimana tempatnya. Saya dibilang mendahului truk.
Saya tetap menyangkal, tapi pak poy tetap memberi tilang.
Tilangnya satu bulan kemudian, lah saya bilang kalau saya gak bisa dateng, jauh pula tempatnya. Saya minta lewat atm saja. Lalu pak poy menjelaskan, kalau saya mau seperti itu berarti pakai slip biru, saya harus bayar denda paling tinggi yaitu 500 ribu. Tapi nanti lebih ribet, soalnya saya tetap harus datang ke pengadilan dan bolak-balik. Saya diam saja. Dan pak poy memberi slip biru.
Saya terima saja dan lanjutkan perjalanan, sampai kos saya lihat-lihat slipnya. Saya kaget karena di keterangan slip itu benar kata pak poy. Saya langsung lemas. Gak sempet mandi gak sempet makan. Saya langsung browsing. Lihat-lihat di kaskus, banyak review yang menceritakan betapa ribetnya pakai slip biru. Tapi ada pula yang review bagus. Katanya nunggu aja pas tanggal sidang, nanti datang ke bank (tapi ini bukan sembarang bank ya…) dan bayarkan sesuai tuntutan, jangan lupa lebihi seribu untuk biaya administrasi. Ada pula yang bilang datang saja ke pengadilan, gak perlu transfer.
Akhirnya saya datang pas tanggal sidang, saya sengaja datang terlambat supaya sampai sana tinggal bayar. Dijadwal pukul 09.00 saya datang pukul 11.00, benar saja, sampai sana saya tinggal meletakan surat tilang di keranjang yang telah disediakan (diatasnya ada tulisan “penyerahan surat tilang slip  merah”) tapi kata petugas, gapapa pakai slip biru. Belum satu menit saya duduk. Saya langsung dipanggil, saya didenda Rp 59.000,00 dan biaya administrasi seribu, jadi total Rp 60.000,00.
Huft… lega sekali SIM sudah kembali.

Jadi mau slip merah atau biru, sepertinya dalam pelaksanaan sampai sekarang belum ada bedanya.

Wednesday, January 10, 2018

review interview call center di Infomedia Telkom

haloow....
kalau sebelumnya saya review pengalaman interview di Indosat. Sekarang nih saya review pengalaman interview call center di Infomedia.
mungkin ini gak review kali yaa.. karena nanti di bawah akan ada perbandingan dari kedua perusahaan ini. haha...
menurut saya, interview di Indosat itu lebih ketat dan rapi dibanding di Infomedia.
eitss jangan salah, bukan berarti Infomedia itu gampang yaa..
nah Infomedia ini merupakan perusahaan outsorcing yang memperkerjakan call center, mulai dari garuda, bank BRI, dan telkom 147.
kalau untuk garuda, diutamakan harus bisa bahasa Inggris.
kalau saya interview sebagai call center Telkom 147.
awalnya saya nitip lamaran lewat teman saya yang sudah kerja di sana, ada yang dipanggil cepat dan ada yang beberapa bulan kemudian baru dipanggil. alhamdulillah saya di tengah-tengah, hahha..
seminggu kemudian saya dipanggil.
masuk saya presensi, dan diberi kertas untuk mengisi biodata. diurutkan berkas lamaran sesuai intruksi. lalu di kasih kertas kosong untuk meceritakan prestasi yang telah diraih setahun ini.
selesai. kami di bagi menjadi dua kelompok. kelompok pertama untuk psikotes terlebih dahulu. Kelompok lainnya untuk tes mengetik. psikotesnya seperti psikotes umumnya. yang itung itungan, terus gambar, tebak gambar diberi waktu tertentu. ruangannya kurang kondusif karena sebelah kita psikotes, ada kelas training dan hanya disekat papan kayu menyerupai tembok. setelah itu kami interview HR, interviewnya ringan, hanya bertanya seputar diri kita. setelah itu saya lanjut interview Unser, Usernya baiiiikkk banget. salah sebut nama saya saja, minta maap (patut di contoh, haha).
saat interview User saya hanya disuruh menceritakan kesulitan dan kemudahan dua pengalaman kerja terakhir saya yaituuu jadi guru bimbel dan kerja panggilan di Mustika Ratu.
akhirnya pukul 16.00 WIB, pengumuman... dan saya diterima..
syukurnya interview disini tidak selama di Indosat yang memakan waktu sampai magrib huhu.. besoknya saya disuruh datang untuk pembekalan atau aapa itu namanya jam 15.00 WIB. lalu hari berikutnya training....