SINOPSIS
Skenario “Kelabu yang
Kelabu” berasal dari cerpen berjudul “Kelabu yang Kelabu” karya Rahayu. Cerpen
tersebut terinspirasi dari kisah nyata seorang wanita (Sukma) yang diselingkuhi
suaminya (Mario). Setelah sekian lama mereka berpisah, keduanya dipertemukan
dengan keadaan yang sudah jauh berbeda. Mereka bertemu setelah dua puluh dua
tahun, Mario telah mempunyai anak bernama Maya yang kini menjadi perawat di
rumah sakit tempat Sukma dirawat. Sedangkan istri Mario (Melati) yang dulu
menjadi penyebab perpisahan mereka telah meninggal bunuh diri setelah
melahirkan Maya. Melati mengalami tekanan batin karena merasa bersalah telah
berhianat kepada Sukma (sahabatnya) dengan menjadi selingkuhan Mario. Selama
dua puluh dua tahun Mario tinggal berdua dengan Maya. Suatu hari Maya dipindah
tugaskan ke sebuah rumah sakit baru. Disitulah cerita dimulai, Maya ditempatkan
diruang psikiatri tempat orang yang mengalami gangguan jiwa dan pikiran
dirawat. Maya bertemu dengan Sukma, kata perawat yang lain Sukma adalah pasien yang pendiam dan tidak pernah merespon
pada keadaan sekitar. Namun setelah melihat Maya, Sukma menjadi sering
mengamuk. Ini membuat Maya dipindah ke ruang yang lain. Mario yang mendengar
cerita tentang Sukma dari Maya merasa penasaran. Kemudian Mario mencari tahu
tentang Sukma dan mendanginya. Akhirnya mereka bertemu, Sukma masih menyimpan
dendamnya, mengetahui bahwa dugaanya benar tentang Maya yang merupakan hasil
hubungan gelap dengan Melati, Sukma mengamuk dan berusaha mencari Maya untuk
membunuhnya.
Cerpen “Kelabu yang Kelabu”
1. INT. RUMAH SAKIT. RUANG
PSIKIATRI- PAGI HARI
CAST : MAYA. SUKMA
Maya. 21 tahun. berjalan
menuju ruang psikiatri. Didalam ruang tersebut ada Sukma. 46 tahun. Memainkan
bungkusan kain menyerupai bayi. Sukma menimang-nimang bungkusan kain tersebut
layaknya seorang bayi. Maya mendekat untuk memperkenalkan diri.
MAYA
(TERSENYUM)
Selamat siang ibu, apa kabar? Saya Maya
MAYA
(TERSENYUM
LAGI) Ibu nanti kalau perlu apa-apa sama saya ya
SUKMA
(MENATAP
MAYA DENGAN CURIGA)
MAYA
Tidak
apa-apa bu. Eh, itu apa bu digendong-gendong
SUKMA
(MENEPIS TANGAN MAYA LALU
BERGESER KE POJOK)
MAYA
Yasudah kalau tidak boleh.
Saya permisi dulu ya bu
MAYA
( MENGAMUK SAMBIL BERBICARA
TIDAK JELAS. TANGANNYA MENGGARUK-GARUK LANTAI BERUSAHA MENCARI SESUATU UNTUK
MELEMPARI MAYA)
Aaaaargh… wus awus hah hah
MAYA
(KAGET, BINGUNG) Bu kenapa
bu?
2. INT. RUMAH SAKIT. RUANG
INFORMASI-SIANG HARI
CAST : MAYA. LISA
Maya masih kaget dengan
kejadian yang dialaminya tadi. Dia bercerita kepada Lisa 23 tahun bidang
informasi yang mengetahui keadaan pasien.
MAYA
Lis,
ibu-ibu itu kok sensi banget sama aku? Apa memang begitu?
LISA
(cuek dan sibuk dengan
menulis-nulis dibuku pasien)Ibu-ibu siapa sih?
MAYA
Yang diruang psikiatri itu loh.
Yang bawa gendongan itu
LISA
Oh ibu Sukma. Ibu itu selalu
mojok kok. Gak pernah mau ngomong sama orang
MAYA
(PENASARAN) Sering ngamuk?
LISA
Enggak
MAYA
Tadi kok sama saya mengamuk
gitu?
LISA
(HERAN) Yang bener?
MAYA
(TIDAK MENJAWAB)
3. EXT. PINGGIR JALAN-SORE HARI
CAST : MAYA. LISA
Maya masih penasaran tentang
Sukma. Dia berusaha mencari tahu tentang Sukma kepada Lisa yang sudah lebih
dulu bekerja disana. Maya membarengi langkah Lisa yang sedang berjalan pulang
sendiri dari rumah sakit.
MAYA
Lisa, hei. Jalan sendiri?
Suami gak jemput?
LISA
Iya nih. Suamiku lagi
lembur. Kamu juga sendiri? Pacar kemana? Haha, makannya cari dong.
MAYA
(TERSENYUM KECUT) Apaan sih
Lis
MAYA
Eh ngomong-ngomong, bu Sukma
kok bisa begitu kenapa?
LISA
Oh, di riwayat sih katanya
bu Sukma itu dulu keguguran jadi gila.
MAYA
(MENGHENTIKAN LANGKAH) Keguguran
kok bisa sampai gila? Lah suaminya gimana?
LISA
Nah itu, dia cerai dulu
sebelum tau kalau dia hamil. Terus keguguran deh
MAYA
Loh, aneh. kenapa bisa
cerai?
LISA
Diselingkuhin!
4. EXT. TERAS RUMAH-SORE HARI
CAST : MAYA. MARIO
Maya pulang bekerja dengan
muka lusuh menyapa papanya (Mario. 52 tahun) yang sedang menikmati kopi dan
membaca Koran. Maya menceritakan tentang Sukma. Mario kaget karena mirip dengan
mantan istrinya.
MAYA
(MENCIUM TANGAN MARIO LALU
DUDUK DISEBELAHNYA)Sore pa, santai banget nih
MARIO
Iya, gimana kerja hari pertama ditempat baru?
MAYA
(MENGHELA NAPAS) Ya gitu deh
pa, capek
MARIO
Ada masalah?
MAYA
Ada pa. Maya ditempatin
diruang psikiatri. Disana ada pasien yang bikin Maya kasihan. (MENGHELA NAPAS)
Namanya bu Sukma denger-denger dari teman
kerja Maya, bu Sukma stress gara-gara keguguran. Dulu dia cerai sama suaminya
gara-gara diselingkuhin, dia baru tau kalau hamil setelah sidang cerai. Tapi
terus keguguran
MARIO
(MELAMUN)
MAYA
pa… papa…
(KERAS)
papa!
MARIO
(KAGET) Eh iya
MAYA
(SEBAL) Papa kok malah
bengong sih, Maya lagi cerita juga
PAPA
Duh maap sayang
(MELIHAT JAM TANGAN)
papa inget ada janji telpon client. Papa masuk dulu ya. Kamu jangan
lupa mandi istirahat makan
(MENGUSAP KEPALA MAYA)
MAYA
Dih papa
5. INT. KAMAR MARIO-SORE HARI
CAST : MARIO
Mario duduk dipinggir tempat
tidur, muka terlihat sedih. Lalu tangannya menggapai laci yang ada disamping
tempat tidur. Mengeluarkan secarik kertas, dibacanya lagi. Lalu berbicara
sendiri.
MARIO
(SEDIH) Sukma? Apa yang
diceritakan tadi memang Sukma mantan istriku? Apa benar? Aku harus mencari tahu
tentang wanita yang diceritakan Maya itu. Aku harus memastikan itu Sukma atau
bukan.
(MELIHAT KEARAH FOTO
PEREMPUAN DIATAS MEJA. MENANGIS)
Melati kau masih ingat? Sukma yang dulu
6. INT. RUANG MAKAN-PAGI HARI
CAST : MARIO. MAYA
Mario sedang duduk menikmati
sarapan di meja makan. Maya keluar kamar, berseragam perawat rapi dan
menghampiri Mario.
MAYA
(CERIA) Pagi pa
MARIO
(MEMUJI) Pagi sayang. Wah
semangat sekali anak papa pagi ini
MAYA
(TERSENYUM) Iya dong pa, pokoknya
Maya harus bisa menaklukan bu Sukma
MARIO
(TERSEDAK) Uhuk-uhuk
MAYA
(MENYODORKAN
MINUM. KHAWATIR) Papa kenapa pa. makannya pelan-pelan dong pa
MARIO
(BERUSAHA BERBICARA) Uhuk-uhuk,
papa Cuma senang kamu bersemangat seperti itu
MAYA
Pa, ada yang salah dari
penampilan Maya pa? Maya jelek ya pa?
MARIO
Haha… Kamu cantik sayang,
cantik mirip sekali sama mama
MARIO
memangnya kenapa sih sayang?
kok tanya begitu?
MAYA
Maya heran sama bu Sukma pa.
Bu Sukma sama perawat lain diem aja nurut. Tapi sama Maya, ngamuk terus. Maya
jadi ngerasa ada yang salah sama Maya
MARIO (V.O)
Apa benar yang dimaksud Maya
itu Sukma? Ya Tuhan, mengapa bisa mereka bertemu. Aku harus secepatnya mencari
tahu
MAYA
Pa, papa!
MARIO
(KAGET) Eh iya
MAYA
(HERAN) Papa kok hobinya
ngelamun terus sih sekarang
MARIO
Haha… papa kan lagi
ndengerin kamu sayang. Sudah siang nih, papa nanti telat. Kamu cepat-cepat
sarapan. Papa berangkat dulu ya
(BERDIRI LALU MENGAMBIL TAS
KERJA)
7. EXT. MOBIL-PAGI HARI
CAST : MARIO. PENYEBRANG
Mario masih memikirkan
tentang Sukma. Sangat gelisah, hampir saja ia menabrak seorang pria paruh baya
48tahun yang sedang menyeberang jalan.
MARIO
(PANIK) Aduh maap pak maap
saya tidak sengaja
PENYEBRANG
(MARAH) hati-hati dong pak
MARIO
(MERASA BERSALAH) Iya pak.
Saya minta maap. Apa perlu saya antar ke rumah sakit?
PENYEBRANG
(KETUS) Udah nggak usah
8. EXT. TERAS RUMAH. SORE HARI
CAST : MARIO. MAYA
Maya berjalan lemas melewati
teras rumah sampai tidak melihat Mario yang sedang bersantai menikmati kopi.
Mario penasaran lalu menanyai Maya.
MARIO
Maya, kok lemas begitu sih?
Sampai-sampai gak lihat ada papa disini
MAYA
(MENUNDUK) Maya gagal pa
MARIO
Gagal kenapa sayang? Sini
duduk cerita dulu sama papa
MAYA
(DUDUK) Bu Sukma makin
menjadi-jadi
MARIO
Hah? Kenapa bisa?
MAYA
Maya juga gak tahu pa, Maya
Cuma berusaha kenalan sama bu Sukma. Tapi bu Sukma malah teriak-teriak sambil
marah-marah. Kalau Maya gak salah dengar, bu Sukma manggil Maya dengan nama
Melati. Nama mama pa
MARIO
Benar begitu sayang?
MAYA
Masa Maya bohong. Yang Maya
heranin, kok bu Sukma tahu nama mama ya pa? Apa bu Sukma kenal mama? Terus
karna Maya mirip mama, bu Sukma ngira Maya itu mama?
MARIO
(MENGGODA MAYA) Ah gak
mungkinlah sayang. dunia tidak sesempit itu. Sudah sana masuk, istirahat. Nanti
ikutan stress loh
MAYA
Ah papa bisa aja
9. EXT. HALAMAN RUMAH-PAGI HARI
CAST : MAYA
Maya bersemangat berangkat
kerja. Membuka pintu rumah lalu berlari ceria menyusuri halaman rumah dengan
mengenakan seragam perawat seperti biasa.
MAYA
(BERTERIAK) Maya berangkat
dulu ya pa
MARIO (V.O)
Iya sayang
10.
INT.
RUMAH SAKIT-PAGI HARI
CAST : MAYA. SUSTER
Sesampainya di rumah sakit,
Maya bersiap-siap untuk bekerja. Seorang suster 32 tahun menghampiri Maya
memberitahukan bahwa Maya pindah ruang.
SUSTER
Maya kamu pindah ke ruang
Melati ya
MAYA
(HERAN. PROTES) Loh kenapa
saya pindah sus? Saya kan psikiatri baru tiga hari
SUSTER
iya, ini demi keselamatanmu
dan kesembuhan bu Sukma. Tidak tahu kenapa bisa bu Sukma malah jadi sensitive
setelah dirawat kamu
(PERGI)
MAYA
(KESAL) Mengapa harus
begitu, padahal aku sedang berusaha mendekatkan diri dengan bu Sukma
11.
INT.
RUMAH SAKIT. RUANG PSIKIATRI- PAGI HARI
CAST : SUSTER. SUKMA
Pada pagi hari, pasien dibawakan
obat untuk diminum. Suster pengganti Maya masuk ruang tempat dirawat Sukma
SUSTER
(TERSENYUM) Bu Sukma, sudah
makan?
SUKMA
(MENGANGGUK. PANDANGAN
HAMPA)
SUSTER
Obatnya diminum dulu ya
SUKMA
(BERTERIAK KEARAH PINTU
LUAR) Heh, pegi-pegi. Mlati pegi. Arrggh…
12.
INT.
RUMAH SAKIT. LORONG PSIKIATRI- PAGI HARI
CAST : MAYA. SUKMA. SUSTER
MONTAGE :
1) Maya mengintip kedalam ruang
Sukma diam-diam
2) Sukma menyadari keberadaan
Maya
3) Sukma berteriak-teriak
4) Maya kaget
5) Maya berlari menjauh
6) Suster bingung
13.
INT.
RUANG TAMU-SORE HARI
CAST : MAYA. MARIO
Maya terlihat sangat lelah
dan kecewa. Mario sedang duduk santai diruang tamu sambil menonton televisi.
Maya bercerita tentang kejadian dirumah sakit.
MAYA
(LETIH)
Papa, Maya pulang
MARIPO
Loh kok kelihatan sebal
gitu. Ada masalah?
MAYA
(KECEWA) Bu Sukma lagi-lagi
ngamuk lihat Maya pa
MARIO
(KHAWATIR) Tapi kamu gak
kenapa-napa kan sayang?
MAYA
Enggak pa, Maya langsung
lari takut ketahuan suster yang lain
MARIO
Lagian kamu dibilangin juga
susah, jangan kesana lagi. Nanti kamu dicekek gimana?
MAYA
Ih papa. Udah deh, Maya mau
mandi. Kramas biar seger
(PERGI)
14.
INT.
RUMAH SAKIT. RUANG INFORMASI- SIANG HARI
Mario akhirnya datang ke
rumah sakit untuk memastikan Sukma yang sering diceritakan Maya adalah mantan
istrinya atau bukan. Kepada Lina ia mengaku sebagai saudaranya.
MARIO
Permisi
sus, saya mau menjenguk pasien yang namanya bu Sukma
LINA
Em bapak siapanya ya?
MARIO
Em, saya keluarganya. Kakak
sepupu
LINA
Oh iya, mari silahkan saya
antar
15.
INT.
RUMAH SAKIT. LORONG-SIANG HARI
CAST : MARIO. LINA
Mario dan Lina berjalan
menyusuri lorong menuju ruang tempat Sukma dirawat. Mario merasa ragu-ragu,
langkahnya terasa berat. Namun ia paksakan untuk menemui Sukma yang ia duga
mantan istrinya itu. Ia meremas-remas tangannya untuk mengusir gelisah.
16.
INT.
RUMAH SAKIT. RUANG PSIKIATRI- SIANG HARI
CAST : MARIO. LINA. SUKMA
Lina berdiri disamping bu
Sukma yang sedang duduk menatap hampa keluar candela. Lina menawarkan diri
untuk menemani Mario. Mario menolak.
LINA
Silahkan pak
MARIO
(RAGU) Eh iya sus
LINA
(RAMAH) Saya tinggal atau
tunggu pak?
MARIO
Tinggal saja sus
LINA
Baik pak saya permisi
(PERGI)
MARIO
Sukma, kau kah itu?
SUKMA
(GEMETAR. MENAHAN TANGIS)
kau… kau…
MARIO
Sukma, mengapa kau sekarang
menjadi seperti ini? ya Tuhan, kau menjadi kurus seperti ini
SUKMA
(MENETESKAN AIR MATA) Mau
apa kau kemari? Bagaimana kau tahu aku disini?
MARIO
Aku mau minta maap Sukma
(MERAIH TANGAN SUKMA)
Aku menyesal
SUKMA
Aku membencimu!
(BERBICARA LIRIH. TEGAS.)
dimana pelacurmu itu. Hah!”
MARIO
Aku tak punya pelacur Sukma
SUKMA
Melati, dimana dia hah! Aku
harus menemuinya, aku akan menjambak rambutnya, menggunting bajunya dan
menginjak-injak mukanya agar sejelek aku
MARIO
(MEMBUJUK. GEMETAR) Kau
cantik Sukma
SUKMA
(MEMBENTAK) Dusta kau.
Dimana dia? Hah!
MARIO
Melati sudah meninggal
SUKMA
Pasti dia masuk neraka
(TERTAWA PUAS)
Haha… Padahal aku belum
sempat menjambaknya. Kenapa kau biarkan dia mati dulu?
MARIO
(LEMBUT) Sudah Sukma sudah
SUKMA
(MELOTOT) Lalu mana anak
haram itu?
MARIO
Dia sudah dewasa, cantik,
baik namanya Maya
SUKMA
Maya? Hah, pasti dia liar
seperti pelacurmu itu
MARIO
Tidak Sukma, dia anggun, dia
berusaha dekat denganmu selama dua hari kemarin. Dia yang merawatmu
SUKMA
Jadi benar dugaanku itu,
perawat itu adalah anak harammu
(MEMBENTAK) hah!
Jika aku tahu, seharusnya
dia kucekek sampai mati waktu itu. Sialan!
(MENGAMUK) Mana dia? Aku tak
akan pernah membiarkan dia lolos.
Sukma berusaha lari keluar
dan mencari Maya, namun dicegah oleh Mario
SUKMA
(BERTERIAK) lepas, lepaskan
aku lepas!
MARIO
(PANIK. MEMELUK SUKMA)
SUKMA
(MERONTA)
MARIO
Suster tolong suster, suster
cepat!
Suster berlari menuju
ruangan berusaha menenangkan Sukma. Kedua tangan Sukma dipegang. Lalu lengan
kirinya disuntik obat penenang. Suster
yang lain menyuruh papa keluar.
Papa keluar terlihat kecewa.