Dapatkan widget animasi ini !

Saturday, May 14, 2016

Skenario naskah dari cerpen "Kelabu yang Kelabu"

SINOPSIS
Skenario “Kelabu yang Kelabu” berasal dari cerpen berjudul “Kelabu yang Kelabu” karya Rahayu. Cerpen tersebut terinspirasi dari kisah nyata seorang wanita (Sukma) yang diselingkuhi suaminya (Mario). Setelah sekian lama mereka berpisah, keduanya dipertemukan dengan keadaan yang sudah jauh berbeda. Mereka bertemu setelah dua puluh dua tahun, Mario telah mempunyai anak bernama Maya yang kini menjadi perawat di rumah sakit tempat Sukma dirawat. Sedangkan istri Mario (Melati) yang dulu menjadi penyebab perpisahan mereka telah meninggal bunuh diri setelah melahirkan Maya. Melati mengalami tekanan batin karena merasa bersalah telah berhianat kepada Sukma (sahabatnya) dengan menjadi selingkuhan Mario. Selama dua puluh dua tahun Mario tinggal berdua dengan Maya. Suatu hari Maya dipindah tugaskan ke sebuah rumah sakit baru. Disitulah cerita dimulai, Maya ditempatkan diruang psikiatri tempat orang yang mengalami gangguan jiwa dan pikiran dirawat. Maya bertemu dengan Sukma, kata perawat yang lain Sukma adalah  pasien yang pendiam dan tidak pernah merespon pada keadaan sekitar. Namun setelah melihat Maya, Sukma menjadi sering mengamuk. Ini membuat Maya dipindah ke ruang yang lain. Mario yang mendengar cerita tentang Sukma dari Maya merasa penasaran. Kemudian Mario mencari tahu tentang Sukma dan mendanginya. Akhirnya mereka bertemu, Sukma masih menyimpan dendamnya, mengetahui bahwa dugaanya benar tentang Maya yang merupakan hasil hubungan gelap dengan Melati, Sukma mengamuk dan berusaha mencari Maya untuk membunuhnya.
Cerpen “Kelabu yang Kelabu”
1. INT. RUMAH SAKIT. RUANG PSIKIATRI- PAGI HARI
CAST : MAYA. SUKMA
Maya. 21 tahun. berjalan menuju ruang psikiatri. Didalam ruang tersebut ada Sukma. 46 tahun. Memainkan bungkusan kain menyerupai bayi. Sukma menimang-nimang bungkusan kain tersebut layaknya seorang bayi. Maya mendekat untuk memperkenalkan diri.
MAYA
(TERSENYUM) Selamat siang ibu, apa kabar? Saya Maya
MAYA
(TERSENYUM LAGI) Ibu nanti kalau perlu apa-apa sama saya ya
SUKMA
(MENATAP MAYA DENGAN CURIGA)
MAYA
Tidak apa-apa bu. Eh, itu apa bu digendong-gendong
SUKMA
(MENEPIS TANGAN MAYA LALU BERGESER KE POJOK)
MAYA
Yasudah kalau tidak boleh. Saya permisi dulu ya bu
MAYA
( MENGAMUK SAMBIL BERBICARA TIDAK JELAS. TANGANNYA MENGGARUK-GARUK LANTAI BERUSAHA MENCARI SESUATU UNTUK MELEMPARI MAYA)
Aaaaargh… wus awus hah hah
MAYA
(KAGET, BINGUNG) Bu kenapa bu?
2. INT. RUMAH SAKIT. RUANG INFORMASI-SIANG HARI
CAST : MAYA. LISA
Maya masih kaget dengan kejadian yang dialaminya tadi. Dia bercerita kepada Lisa 23 tahun bidang informasi yang mengetahui keadaan pasien.
MAYA
Lis, ibu-ibu itu kok sensi banget sama aku? Apa memang begitu?
LISA
(cuek dan sibuk dengan menulis-nulis dibuku pasien)Ibu-ibu siapa sih?
MAYA
Yang diruang psikiatri itu loh. Yang bawa gendongan itu
LISA
Oh ibu Sukma. Ibu itu selalu mojok kok. Gak pernah mau ngomong sama orang
MAYA
(PENASARAN) Sering ngamuk?
LISA
Enggak
MAYA
Tadi kok sama saya mengamuk gitu?
LISA
(HERAN) Yang bener?
MAYA
(TIDAK MENJAWAB)

3. EXT. PINGGIR JALAN-SORE HARI
CAST : MAYA. LISA
Maya masih penasaran tentang Sukma. Dia berusaha mencari tahu tentang Sukma kepada Lisa yang sudah lebih dulu bekerja disana. Maya membarengi langkah Lisa yang sedang berjalan pulang sendiri dari rumah sakit.
MAYA
Lisa, hei. Jalan sendiri? Suami gak jemput?
LISA
Iya nih. Suamiku lagi lembur. Kamu juga sendiri? Pacar kemana? Haha, makannya cari dong.
MAYA
(TERSENYUM KECUT) Apaan sih Lis
MAYA
Eh ngomong-ngomong, bu Sukma kok bisa begitu kenapa?
LISA
Oh, di riwayat sih katanya bu Sukma itu dulu keguguran jadi gila.
MAYA
(MENGHENTIKAN LANGKAH) Keguguran kok bisa sampai gila? Lah suaminya gimana?
LISA
Nah itu, dia cerai dulu sebelum tau kalau dia hamil. Terus keguguran deh
MAYA
Loh, aneh. kenapa bisa cerai?
LISA
Diselingkuhin!

4. EXT. TERAS RUMAH-SORE HARI
CAST : MAYA. MARIO
Maya pulang bekerja dengan muka lusuh menyapa papanya (Mario. 52 tahun) yang sedang menikmati kopi dan membaca Koran. Maya menceritakan tentang Sukma. Mario kaget karena mirip dengan mantan istrinya.
MAYA
(MENCIUM TANGAN MARIO LALU DUDUK DISEBELAHNYA)Sore pa, santai banget nih
MARIO
 Iya, gimana kerja hari pertama ditempat baru?
MAYA
(MENGHELA NAPAS) Ya gitu deh pa, capek
MARIO
Ada masalah?
MAYA
Ada pa. Maya ditempatin diruang psikiatri. Disana ada pasien yang bikin Maya kasihan. (MENGHELA NAPAS)
 Namanya bu Sukma denger-denger dari teman kerja Maya, bu Sukma stress gara-gara keguguran. Dulu dia cerai sama suaminya gara-gara diselingkuhin, dia baru tau kalau hamil setelah sidang cerai. Tapi terus keguguran
MARIO
(MELAMUN)
MAYA
 pa… papa…
(KERAS)
papa!
MARIO
(KAGET) Eh iya
MAYA
(SEBAL) Papa kok malah bengong sih, Maya lagi cerita juga
PAPA
Duh maap sayang
 (MELIHAT JAM TANGAN)
papa inget ada janji telpon client. Papa masuk dulu ya. Kamu jangan lupa mandi istirahat makan
(MENGUSAP KEPALA MAYA)
MAYA
Dih papa

5. INT. KAMAR MARIO-SORE HARI
CAST : MARIO
Mario duduk dipinggir tempat tidur, muka terlihat sedih. Lalu tangannya menggapai laci yang ada disamping tempat tidur. Mengeluarkan secarik kertas, dibacanya lagi. Lalu berbicara sendiri.
MARIO
(SEDIH) Sukma? Apa yang diceritakan tadi memang Sukma mantan istriku? Apa benar? Aku harus mencari tahu tentang wanita yang diceritakan Maya itu. Aku harus memastikan itu Sukma atau bukan.
(MELIHAT KEARAH FOTO PEREMPUAN DIATAS MEJA. MENANGIS)
 Melati kau masih ingat? Sukma yang dulu

6. INT. RUANG MAKAN-PAGI HARI
CAST : MARIO. MAYA

Mario sedang duduk menikmati sarapan di meja makan. Maya keluar kamar, berseragam perawat rapi dan menghampiri Mario.
MAYA
(CERIA) Pagi pa
MARIO
(MEMUJI) Pagi sayang. Wah semangat sekali anak papa pagi ini
MAYA
(TERSENYUM) Iya dong pa, pokoknya Maya harus bisa menaklukan bu Sukma
MARIO
 (TERSEDAK) Uhuk-uhuk
MAYA
  (MENYODORKAN MINUM. KHAWATIR) Papa kenapa pa. makannya pelan-pelan dong pa
MARIO
(BERUSAHA BERBICARA) Uhuk-uhuk, papa Cuma senang kamu bersemangat seperti itu
MAYA
Pa, ada yang salah dari penampilan Maya pa? Maya jelek ya pa?
MARIO
Haha… Kamu cantik sayang, cantik mirip sekali sama mama
MARIO
memangnya kenapa sih sayang? kok tanya begitu?
MAYA
Maya heran sama bu Sukma pa. Bu Sukma sama perawat lain diem aja nurut. Tapi sama Maya, ngamuk terus. Maya jadi ngerasa ada yang salah sama Maya
MARIO (V.O)
Apa benar yang dimaksud Maya itu Sukma? Ya Tuhan, mengapa bisa mereka bertemu. Aku harus secepatnya mencari tahu
MAYA
Pa, papa!
MARIO
(KAGET) Eh iya
MAYA
(HERAN) Papa kok hobinya ngelamun terus sih sekarang
MARIO
Haha… papa kan lagi ndengerin kamu sayang. Sudah siang nih, papa nanti telat. Kamu cepat-cepat sarapan. Papa berangkat dulu ya
(BERDIRI LALU MENGAMBIL TAS KERJA)

7. EXT. MOBIL-PAGI HARI
CAST : MARIO. PENYEBRANG
Mario masih memikirkan tentang Sukma. Sangat gelisah, hampir saja ia menabrak seorang pria paruh baya 48tahun yang sedang menyeberang jalan.
MARIO
(PANIK) Aduh maap pak maap saya tidak sengaja
PENYEBRANG
(MARAH) hati-hati dong pak
MARIO
(MERASA BERSALAH) Iya pak. Saya minta maap. Apa perlu saya antar ke rumah sakit?
PENYEBRANG
(KETUS) Udah nggak usah
8. EXT. TERAS RUMAH. SORE HARI
CAST : MARIO. MAYA
Maya berjalan lemas melewati teras rumah sampai tidak melihat Mario yang sedang bersantai menikmati kopi. Mario penasaran lalu menanyai Maya.
MARIO
Maya, kok lemas begitu sih? Sampai-sampai gak lihat ada papa disini
MAYA
(MENUNDUK) Maya gagal pa
MARIO
Gagal kenapa sayang? Sini duduk cerita dulu sama papa
MAYA
(DUDUK) Bu Sukma makin menjadi-jadi
MARIO
Hah? Kenapa bisa?
MAYA
Maya juga gak tahu pa, Maya Cuma berusaha kenalan sama bu Sukma. Tapi bu Sukma malah teriak-teriak sambil marah-marah. Kalau Maya gak salah dengar, bu Sukma manggil Maya dengan nama Melati. Nama mama pa
MARIO
Benar begitu sayang?
MAYA
Masa Maya bohong. Yang Maya heranin, kok bu Sukma tahu nama mama ya pa? Apa bu Sukma kenal mama? Terus karna Maya mirip mama, bu Sukma ngira Maya itu mama?
MARIO
(MENGGODA MAYA) Ah gak mungkinlah sayang. dunia tidak sesempit itu. Sudah sana masuk, istirahat. Nanti ikutan stress loh
MAYA
Ah papa bisa aja
9. EXT. HALAMAN RUMAH-PAGI HARI
CAST : MAYA
Maya bersemangat berangkat kerja. Membuka pintu rumah lalu berlari ceria menyusuri halaman rumah dengan mengenakan seragam perawat seperti biasa.
MAYA
(BERTERIAK) Maya berangkat dulu ya pa
MARIO (V.O)
Iya sayang
10.         INT. RUMAH SAKIT-PAGI HARI
CAST : MAYA. SUSTER
Sesampainya di rumah sakit, Maya bersiap-siap untuk bekerja. Seorang suster 32 tahun menghampiri Maya memberitahukan bahwa Maya pindah ruang.
SUSTER
Maya kamu pindah ke ruang Melati ya
MAYA
(HERAN. PROTES) Loh kenapa saya pindah sus? Saya kan psikiatri baru tiga hari
SUSTER
iya, ini demi keselamatanmu dan kesembuhan bu Sukma. Tidak tahu kenapa bisa bu Sukma malah jadi sensitive setelah dirawat kamu
(PERGI)
MAYA
(KESAL) Mengapa harus begitu, padahal aku sedang berusaha mendekatkan diri dengan bu Sukma
11.         INT. RUMAH SAKIT. RUANG PSIKIATRI- PAGI HARI
CAST : SUSTER. SUKMA
Pada pagi hari, pasien dibawakan obat untuk diminum. Suster pengganti Maya masuk ruang tempat dirawat Sukma
SUSTER
(TERSENYUM) Bu Sukma, sudah makan?
SUKMA
(MENGANGGUK. PANDANGAN HAMPA)
SUSTER
Obatnya diminum dulu ya
SUKMA
(BERTERIAK KEARAH PINTU LUAR) Heh, pegi-pegi. Mlati pegi. Arrggh…
12.         INT. RUMAH SAKIT. LORONG PSIKIATRI- PAGI HARI
CAST : MAYA. SUKMA. SUSTER
MONTAGE :
1) Maya mengintip kedalam ruang Sukma diam-diam
2) Sukma menyadari keberadaan Maya
3) Sukma berteriak-teriak
4) Maya kaget
5) Maya berlari menjauh
6) Suster bingung
13.         INT. RUANG TAMU-SORE HARI
CAST : MAYA. MARIO
Maya terlihat sangat lelah dan kecewa. Mario sedang duduk santai diruang tamu sambil menonton televisi. Maya bercerita tentang kejadian dirumah sakit.
MAYA
(LETIH) Papa, Maya pulang
MARIPO
Loh kok kelihatan sebal gitu. Ada masalah?
MAYA
(KECEWA) Bu Sukma lagi-lagi ngamuk lihat Maya pa
MARIO
(KHAWATIR) Tapi kamu gak kenapa-napa kan sayang?
MAYA
Enggak pa, Maya langsung lari takut ketahuan suster yang lain
MARIO
Lagian kamu dibilangin juga susah, jangan kesana lagi. Nanti kamu dicekek gimana?
MAYA
Ih papa. Udah deh, Maya mau mandi. Kramas biar seger
(PERGI)

14.         INT. RUMAH SAKIT. RUANG INFORMASI- SIANG HARI
Mario akhirnya datang ke rumah sakit untuk memastikan Sukma yang sering diceritakan Maya adalah mantan istrinya atau bukan. Kepada Lina ia mengaku sebagai saudaranya.
MARIO
Permisi sus, saya mau menjenguk pasien yang namanya bu Sukma
LINA
Em bapak siapanya ya?
MARIO
Em, saya keluarganya. Kakak sepupu
LINA
Oh iya, mari silahkan saya antar
15.         INT. RUMAH SAKIT. LORONG-SIANG HARI
CAST : MARIO. LINA
Mario dan Lina berjalan menyusuri lorong menuju ruang tempat Sukma dirawat. Mario merasa ragu-ragu, langkahnya terasa berat. Namun ia paksakan untuk menemui Sukma yang ia duga mantan istrinya itu. Ia meremas-remas tangannya untuk mengusir gelisah.


16.         INT. RUMAH SAKIT. RUANG PSIKIATRI- SIANG HARI
CAST : MARIO. LINA. SUKMA
Lina berdiri disamping bu Sukma yang sedang duduk menatap hampa keluar candela. Lina menawarkan diri untuk menemani Mario. Mario menolak.
LINA
Silahkan pak
MARIO
(RAGU) Eh iya sus
LINA
(RAMAH) Saya tinggal atau tunggu pak?
MARIO
Tinggal saja sus
LINA
Baik pak saya permisi
(PERGI)
MARIO
Sukma, kau kah itu?
SUKMA
(GEMETAR. MENAHAN TANGIS) kau… kau…
MARIO
Sukma, mengapa kau sekarang menjadi seperti ini? ya Tuhan, kau menjadi kurus seperti ini
SUKMA
(MENETESKAN AIR MATA) Mau apa kau kemari? Bagaimana kau tahu aku disini?
MARIO
Aku mau minta maap Sukma
(MERAIH TANGAN SUKMA)
Aku menyesal
SUKMA
Aku membencimu!
(BERBICARA LIRIH. TEGAS.)
dimana pelacurmu itu. Hah!”
MARIO
Aku tak punya pelacur Sukma
SUKMA
Melati, dimana dia hah! Aku harus menemuinya, aku akan menjambak rambutnya, menggunting bajunya dan menginjak-injak mukanya agar sejelek aku
MARIO
(MEMBUJUK. GEMETAR) Kau cantik Sukma
SUKMA
(MEMBENTAK) Dusta kau. Dimana dia? Hah!
MARIO
Melati sudah meninggal
SUKMA
Pasti dia masuk neraka
(TERTAWA PUAS)
Haha… Padahal aku belum sempat menjambaknya. Kenapa kau biarkan dia mati dulu?
MARIO
(LEMBUT) Sudah Sukma sudah
SUKMA
(MELOTOT) Lalu mana anak haram itu?
MARIO
Dia sudah dewasa, cantik, baik namanya Maya
SUKMA
Maya? Hah, pasti dia liar seperti pelacurmu itu
MARIO
Tidak Sukma, dia anggun, dia berusaha dekat denganmu selama dua hari kemarin. Dia yang merawatmu
SUKMA
Jadi benar dugaanku itu, perawat itu adalah anak harammu
(MEMBENTAK) hah!
Jika aku tahu, seharusnya dia kucekek sampai mati waktu itu. Sialan!
(MENGAMUK) Mana dia? Aku tak akan pernah membiarkan dia lolos.
Sukma berusaha lari keluar dan mencari Maya, namun dicegah oleh Mario

SUKMA
(BERTERIAK) lepas, lepaskan aku lepas!
MARIO
(PANIK. MEMELUK SUKMA)
SUKMA
(MERONTA)
MARIO
Suster tolong suster, suster cepat!
Suster berlari menuju ruangan berusaha menenangkan Sukma. Kedua tangan Sukma dipegang. Lalu lengan kirinya disuntik obat penenang.  Suster yang lain menyuruh papa keluar.
Papa keluar terlihat kecewa.

Contoh Skenario VideoClip "Sahabat Sejatiku" Sheila On 7


Lirik
Menit
Adegan
Sahabat Sejatiku
Hilangkah Dari Ingatanmu
Di Hari Kita Saling Berbagi
0- 00.29
Pada pagi hari, seorang anak laki-laki 1 berseragam keluar dari rumahnya (rumah berada diperumahan yang mempunyai halaman luas dan banyak bunga)
Berlari kecil menuju rumah sebelahnya dan berteriak-teriak
Dengan Kotak Sejuta Mimpi
Aku Datang Menghampirimu
Kuperlihat Semua Hartaku
00.30- 00.40
Anak laki-laki 2 dengan seragam yang sama keluar sambil berlari menghampiri anak laki-laki 1, ibunya dibelakang memanggil-manggil sambil melambaikan bekal makan
Kita S'lalu Berpendapat
Kita Ini Yang Terhebat
Kesombongan Di Masa Muda Yang Indah
00.41- 00.52
Mereka berlari bersama. Anak laki-laki 1 berhenti dan memukul anak laki-laki 2 lalu menunjuk kea rah ibunya untuk mengambil bekal
Aku Raja Kaupun Raja
Aku Hitam Kaupun Hitam
Arti Teman Lebih Dari Sekedar Materi
00.53- 01.05
Anak laki-laki 2 menghampiri ibunya untuk mengambil bekal. Ibunya memberikan lalu mencium kening anak laki-laki 2
Pegang Pundakku, Jangan Pernah Lepaskan
Bila Ku Mulai Lelah?
Lelah Dan Tak Bersinar
Remas Sayapku, Jangan Pernah Lepaskan
Bila Ku Ingin Terbang?
Terbang Meninggalkanmu
01.05- 01.30
Mereka berlari kecil sambil bercanda sepanjang jalan menuju sekolah
Intro

01.30-01.35
Mereka sampai digerbang sekolah dan berlari lebih cepat menuju kelas
Ku S'lalu Membanggakanmu
Kaupun S'lalu Menyanjungku
Aku Dan Kamu Darah Abadi
01.36-01.45
Mereka saling contek-contekan saat ujian
Demi Bermain Bersama
Kita Duakan Segalanya
Merdeka Kita, Kita Merdeka
01.46- 01.57
Malam hari dikamar.
Anak laki-laki 2 tidur diatas ranjang, berselimut. Ibunya mematikan lampu sambil mengucapkan selamat tidur. Pintu ditutup.
Pegang Pundakku, Jangan Pernah Lepaskan
Bila Ku Mulai Lelah?
Lelah Dan Tak Bersinar
Remas Sayapku, Jangan Pernah Lepaskan
Bila Ku Ingin Terbang?
Terbang Meninggalkanmu
01.58- 02.25
Anak laki-laki 1 muncul dari kolong tempat tidur, anak laki-laki 2 membuang selimutnya. Mereka bergegas keluar kamar melalui jendela.
Intro
02.25- 02.38
Mereka duduk dipinggir jalan raya mengamati kendaraan lewat
Tak Pernah Kita Pikirkan
Ujung Perjalanan Ini
Tak Usah Kita Pikirkan
Ujung perjalanan ini
02.39- 02.49
Pagi hari, ibu dari anak laki-laki 2 membuka kamar anaknya dan memberitahu agar bergegar karena sudah terlambat
Dan tak usah kita pikirkan
Ujung perjalanan ini


02.50- 03.10


Anak laki-laki 2 bergegas dibantu ibunya. Berseragam kacau, mulutnya menggigit roti dan tangannya mengikat sepatu
Intro
03.11-04.00
Mereka keluar rumah bersamaan dan berlari lebih cepat ke sekolah dengan berseragam kacau karena terburu-buru