Kamu
tahu bendungan yang membendung aliran air di sungai?
Kini
sedang jebol,
Perasaan
mengalir yang coba ku bendung agar aku tampak normal, sekarang jebol hanya
dengan sentuhan lembut bayangmu.
Berbulan-bulan
rasa ini kutahan, mencoba berjalan layaknya manusia normal.
Kini
harus ‘kumat'.
Mungkin
memang sudah waktunya untuk ku curahkan kembali.
Semalam
saja, manusia gila ini ingin menjadi jati dirinya.
Karena
topeng ini juga perlu untuk dilepaskan beberapa saat.
Tidak
nyaman, bahkan cenderung menyakitkan.
Aku
tidak mau menyulitkan orang lain mengenai kesakitanku.
Aku
pun tak mau tampak bodoh di depan banyak mata.
Sendiri,
menagis di pojok kamar dengan menyalakan lagu sekencang-kencangnya adalah
ritual yang sering kujalani.
Aku
pernah berkata “aku tak bisa membayangkan hidupku tanpa kau”,
Dan
memang tidak bisa dibayangkan, tetapi langsung terjadi.
Tak
bisa di lukiskan, tak bisa di tulis juga dengan ketikan di sini.
Hanya
bisa ku rasakan tanpa bisa di ungkapkan.
Entah…
Aku
selalu dibuat kau bahagia, sampai aku lupa cara menyembuhkan luka.
Dan
saat kau pergi, luka ini terus menganga,
Aku
bingung bagaimana mengobatinya,
Yang
bisa kulakukan hanya menutupi lukaku.
Bahkan
aku lebih ingat bagaimana cara menangisimu dibanding cara bernafas.