Aku pernah mengenal, seorang pria dengan segala cerita imajinasinya
Kami berkenalan, dia tertarik, akupun tertarik
Namun ada suatu kisah lama yang menghambat kami
Belum usai
Aku belum usai dengan dendamku
Dia belum usai dengan kenangannya
Dia berpikir bisa saling membantu untuk melunturkan kenangan itu
Aku memilih menjauh karena jika aku belum usai dengan masalalu ku
Aku tidak akan mempersilakan orang baru masuk
Sangat beresiko
Aku pernah merasakan sakit hati sebagai “pelarian”
Sehingga kuharap dia tidak merasakan yang ku rasakan
Aku memilih menjauh, dengan kata terakhir yang menyakitkan dirinya
Aku ingin meminta maaf
Tapi kutakutkan kita akan berkomunikasi lagi
Dan aku memberi harapan lagi
Maafkan aku,
Semoga kamu tidak membaca ini