Dapatkan widget animasi ini !

Saturday, July 28, 2018

Review Novel Tentang Kamu Karya Tere Liye


Tentang Kamu Karya Tere Liye

Saya kurang paham ini nantinya berisi review atau hanya cerita pengalaman saya membacanya. Karena takut ingatan tiba-tiba menghilang jadi diputuskan untuk menulis sisa-sisa ingatan saya mengenai  buku Tere Liye yang menakjubkan ini “Tentang Kamu”.
Buku ini tidak saya beli sendiri, ini hadiah dari sahabat saya (Namanya Devi Tania Putri, nah.. jelas banget kan namanya haha, makasih untuk hadiah indah ini muah muaach) jadi saya kurang tahu harganya berapa. Browsing di Google sih harga antara Rp 75.000 sampai Rp 85.000,- .
Dia kurang suka dengan cerita ini, selera sih. Teman saya lebih suka jenis buku romantic. Jadi setelah baca beberapa lembar, akhirnya di putuskan kasih ke saya sebagai hadiah. Dengan melihat judul, dia mengira ini menceritakan tentang seseorang yang dicintai tokoh utama. But, SALAH BESAR. Hahaa… ini bukan mengenai kisah cinta, ya walaupun ada kisah cintanya sedikit mengenai tokoh  yang diceritakan.
Jadi sekarang mulai menceritakan “Tentang Kamu” ya… jangan “Tentang Teman Saya” haha…
Ehem… cerita tentang fisiknya dulu ya…
Buku di saya ini cetakan ke lima dari penerbit Republika, ada 524 lembar. Warnanya orange dan bergambar sepatu. Isi ceritanya tidak  bisa ditebak dari sampul. Karena gambar sepatu, saya kira menceritakan apa gitu… emm apa ya? entah… hahaa
Ternyata ini berkisah tentang seseorang  bernama Sri Ningsih yang diceritakan oleh Zaman Zulkarnaen. Saya sempat bimbang tokoh utama dalam cerita itu Sri Ningsih atau Zaman Zulkarnaen. Akhirnya saya menarik simpulan bahwa tokoh utama adalah Sri Ningsih, sedangkan Zaman adalah tokoh yang membantu  menceritakan Sri Ningsih.
Novel ini jenis cerita berbingkai. Bahasa gampangnya, ada cerita di dalam cerita.
Jadi ceritanya Zaman Zulkarnaen bekerja di London sebagai pengacara. Dia mendapat amanah untuk mengungkap kasus Sri Ningsih yang baru meninggal dengan mewariskan banyak sekali kekayaan.
Berpacu dengan waktu, Zaman harus segera mengungkap misteri ini. Siapa yang berhak menerima warisan Sri karena latar belakang dan kisah hidup Sri Ningsih yang misterius.
Mulailah Zaman mencari tahu mengenai Sri di kota kelahirannya yang ada di Indonesia. Dari kota kelahiran Sri di Pulau Bungin, Zaman berpindah  ke madrasah di Surakarta tempat Sri hidup selanjutnya. Lalu berpindah lagi ke Jakarta, Sri memulai usaha disana sampai bisa memiliki pabrik sabun sendiri. Di puncak kejayaan, Sri memutuskan menjual pabrik.
Lalu pindah ke London, Sri memulai dari bawah lagi menjadi sopir bus, disini Sri bertemu dengan cintanya. Setelah di London, Sri pindah seorang diri ke Paris, tinggal di panti jompo.
Sri selalu pindah karena dikejar masa lalu (penghianatan atau dikhianati).
Disini akan ada banyak amanat yang bisa dipetik, mengenai kegigihan, perjuangan, cinta, kesabaran, pengetahuan dan banyak hal yang disisipkan penulisnya.
Ini adalah buku kesekian kalinya yang saya baca milik Tere Liye. (setahu saya) Sampai buku ini, tanpa atau disengaja oleh penulis, dia selalu menyisipakan mengenai pengetahuan “ekonomi”. Menilik salah satu faktor eksternal novel yaitu latar belakang pendidikan penulis adalah lulusan ekonomi di Universitas Indonesia  (sumber: Wikipedia).
Bisa jadi pengetahuan juga sih buat pembaca, (good)
Sudah yaa, cerita saya jangan detail-detail banget. Kasihan bang Tere nanti novelnya gak dibeli gara-gara sudah tahu cerita dari baca tulisan ini.
Simpulannya, buku ini recommended buat dibaca orang seperti saya yang kurang suka dengan cerita cinta romantis.
Bagus tidaknya sih relatif ya….
Karena dalam pemikiran saya yang sudah terlanjur jatuh cinta dengan kaya Tere Liye. Setiap pegang buku yang ada tulisan karya Tere Liye, tanpa harus lihat dalam bukunya, saya sudah berani bilang cerita didalam nya bagus. Hahaa….
Selamat membeli lalu membaca….

Ditinggalkan dan Meninggalkan (Ditinggalkan)


Ditinggalkan dan Meninggalkan
Ditinggalkan
Kau tak akan pernah tahu perasaanku yang harus menguatkan hati melihat kau pergi. Tanpa pernah tahu apa salahku supaya aku bisa memperbaiki diri.
Ayolah…. Aku bersedia memperbaiki diri. Mengapa harus kau ambil keputusan sendiri tanpa memberiku kesempatan untuk mendengar keluhmu, tentang hal yang seharusnya bukan alasan untuk membuangku.
Kau hebat meninggalkanku tanpa memberi alasan pasti, padahal baru kemarin kau bilang “aku mencintaimu”
Lalu kau datang menemuiku,
Mengatakan bahwa kita tak bisa bersama lagi.
Sebelum itu aku sering berkata pada diriku sendiri,
“aku tak bisa bisa membayangkan jika aku tidak bersama kau lagi”,
Dan ternyata aku memang tidak bisa membayangkannya. Tetapi langsung ku alami.
Pedih sekali…
Aku memang masih bisa bernafas tanpa kau, aku masih bisa makan tanpa kau, aku masih bisa segalanya tanpa kau.
Tapi seakan yang kuhirup adalah ucapan indah kau,
Yang ku makan kenangan manis kau
Dan segalanya berbentuk tentang kau.
Aku semakin membenci kebersamaan dengan siapapun
Karena dalam kebersamaan pasti ada perpisahan
Menyedihkan sekali pemikiranku karena kau