Tentang Kamu Karya Tere
Liye
Saya kurang paham ini
nantinya berisi review atau hanya cerita pengalaman saya membacanya. Karena
takut ingatan tiba-tiba menghilang jadi diputuskan untuk menulis sisa-sisa
ingatan saya mengenai buku Tere Liye
yang menakjubkan ini “Tentang Kamu”.
Buku ini tidak saya
beli sendiri, ini hadiah dari sahabat saya (Namanya
Devi Tania Putri, nah.. jelas banget kan namanya haha, makasih untuk hadiah
indah ini muah muaach) jadi saya kurang tahu harganya berapa. Browsing di Google sih harga antara Rp 75.000 sampai Rp 85.000,- .
Dia kurang suka dengan
cerita ini, selera sih. Teman saya lebih suka jenis buku romantic. Jadi setelah baca beberapa lembar, akhirnya di putuskan
kasih ke saya sebagai hadiah. Dengan melihat judul, dia mengira ini
menceritakan tentang seseorang yang dicintai tokoh utama. But, SALAH BESAR. Hahaa…
ini bukan mengenai kisah cinta, ya walaupun ada kisah cintanya sedikit mengenai
tokoh yang diceritakan.
Jadi sekarang mulai
menceritakan “Tentang Kamu” ya… jangan “Tentang Teman Saya” haha…
Ehem… cerita tentang
fisiknya dulu ya…
Buku di saya ini
cetakan ke lima dari penerbit Republika, ada 524 lembar. Warnanya orange dan bergambar sepatu. Isi
ceritanya tidak bisa ditebak dari
sampul. Karena gambar sepatu, saya kira menceritakan apa gitu… emm apa ya?
entah… hahaa
Ternyata ini berkisah
tentang seseorang bernama Sri Ningsih
yang diceritakan oleh Zaman Zulkarnaen. Saya sempat bimbang tokoh utama dalam
cerita itu Sri Ningsih atau Zaman Zulkarnaen. Akhirnya saya menarik simpulan
bahwa tokoh utama adalah Sri Ningsih, sedangkan Zaman adalah tokoh yang membantu
menceritakan Sri Ningsih.
Novel ini jenis cerita
berbingkai. Bahasa gampangnya, ada
cerita di dalam cerita.
Jadi ceritanya Zaman
Zulkarnaen bekerja di London sebagai pengacara. Dia mendapat amanah untuk
mengungkap kasus Sri Ningsih yang baru meninggal dengan mewariskan banyak
sekali kekayaan.
Berpacu dengan waktu,
Zaman harus segera mengungkap misteri ini. Siapa yang berhak menerima warisan
Sri karena latar belakang dan kisah hidup Sri Ningsih yang misterius.
Mulailah Zaman mencari
tahu mengenai Sri di kota kelahirannya yang ada di Indonesia. Dari kota kelahiran
Sri di Pulau Bungin, Zaman berpindah ke
madrasah di Surakarta tempat Sri hidup selanjutnya. Lalu berpindah lagi ke
Jakarta, Sri memulai usaha disana sampai bisa memiliki pabrik sabun sendiri. Di
puncak kejayaan, Sri memutuskan menjual pabrik.
Lalu pindah ke London,
Sri memulai dari bawah lagi menjadi sopir bus, disini Sri bertemu dengan
cintanya. Setelah di London, Sri pindah seorang diri ke Paris, tinggal di panti
jompo.
Sri selalu pindah karena
dikejar masa lalu (penghianatan atau dikhianati).
Disini akan ada banyak
amanat yang bisa dipetik, mengenai kegigihan, perjuangan, cinta, kesabaran,
pengetahuan dan banyak hal yang disisipkan penulisnya.
Ini adalah buku
kesekian kalinya yang saya baca milik Tere Liye. (setahu saya) Sampai buku ini, tanpa atau disengaja oleh penulis,
dia selalu menyisipakan mengenai pengetahuan “ekonomi”. Menilik salah satu faktor eksternal novel yaitu latar belakang
pendidikan penulis adalah lulusan ekonomi di Universitas Indonesia (sumber:
Wikipedia).
Bisa jadi pengetahuan
juga sih buat pembaca, (good)
Sudah yaa, cerita saya
jangan detail-detail banget. Kasihan bang Tere nanti novelnya gak dibeli gara-gara
sudah tahu cerita dari baca tulisan ini.
Simpulannya, buku ini recommended buat dibaca orang seperti
saya yang kurang suka dengan cerita cinta romantis.
Bagus tidaknya sih relatif
ya….
Karena dalam pemikiran
saya yang sudah terlanjur jatuh cinta dengan kaya Tere Liye. Setiap pegang buku
yang ada tulisan karya Tere Liye, tanpa harus lihat dalam bukunya, saya sudah
berani bilang cerita didalam nya bagus. Hahaa….
Selamat membeli lalu membaca….