Saturday, December 12, 2015
Bisikan Pria untuk Wanita Pujaannya
Aku memang tak sempurna
tapi aku pantas untuk ditunggu
karena aku masih menjadi kepompong
percayalah...
suatu saat aku akan keluar dari kungkungan ini
dan akan kukembangkan sayap sayap indahku
akan kuraih dirimu
kuajak kau berjalan-jalan menikmati indahnya dunia
oh tidak, tidak akan kubiarkan kau berjalan
biarkanlah kaki indahmu tempat surga bagi anak anak kita tetap terjaga bersih
akan kukembangkan sayap indahku untuk kita berdua
bersama kita menari diatas bunga-bunga kebahagiaan
bersama kita dalam satu gelas menikmati manisnya madu kehidupan
brsama kita menimang bayi yg dianugerahkan Tuhan
hingga bersama kita tersenyum menyambut datangnya malaikat yang membawa kita kesurga
maka dari itu, kau haruslah menungguku
karena aku memang pantas untuk ditunggu
Saturday, February 28, 2015
anak tetangga
Menyebalkan
sekali para anak tetangga. Aku mau pergi saja, anak satu RT mengajukan diri
untuk menemaniku. Padahal aku ingin pergi sendiri saja, agar terlihat masih
muda.
Belum
lagi jika aku pergi untuk berbelanja, cerewetnya minta ampun L
tak apa jika sekedar mengoceh. Tapi ini meminta yang aneh-aneh -_- terpaksa
kuturuti daripada menangis disana, dan membuatku malu.
Akhirnya,
uang untuk beli bedak dipakai untuk beli jajan. Uang untuk beli lotion,
dibelikan coklat. Uang untuk beli lipstick, berubah jadi es krim. Apa segitu
berpengaruhnya anak kecil ya? Bisa merubah jalan pikiran orang dewasa. Dengan
mukanya yang lugu lucu dan belum berjerawat. Mereka tersenyum jika senang,
merajuk jika menginginkan sesuatu, dan puncaknya menangis jika keinginannya
tidak dituruti. Ah begitu menyebalkan jika pengalaman berbelanja itu terulang
kembali.
Tetapi
ada hal lain yang menyenangkan bagiku. Yaitu saat melihat mereka tersenyum.
Tersenyum
bahagia karena hal sederhana. Tidak perlu dengan membelikan android keluaran
terbaru, motor baru, atau segala hal berbau kemewahan. Hanya dengan kita
menunjukan muka konyol kita, mereka bisa tertawa lepas. Menampakan gusi mereka
yang belum sepenuhnya ditumbuhi gigi.
pengamen
Siang ini aku bersiap-siap pulang kampung. Aku
berdiri dipinggir jalan, menantikan bus jurusan Jogya lewat. Syukur-syukur
kalau langsung dapat jurusan Purwokerto. Menunggu sambil mengumpat dalam hati,
efek panas, lelah dan tak sabar.
Setengah jam kemudian bus Jogya lewat, syukurlah aku
tak perlu menunggu lebih lama lagi. Karena aku pernah menunggu bus sampai dua
jam.
Didalam bus, penumpang tidak terlalu ramai. Aku bisa
duduk dengan lega.
Baru saja aku duduk, sudah ada pengamen. Kukeluarkan
receh.
Pengamen satu keluar, masuk pengamen yang lain.
Bus ini rasanya sudah seperti ruang pencarian bakat
menyanyi seperti di tipi-tipi.
Aku mulai malas mendengarkan mereka, aku berencana
tak mengeluarkan receh lagi pada pengamen kali ini.
Tapi ditengah mereka menyanyi, salah satu dari
mereka memanggil temannya dan menunjukku, aku bingung dan pura-pura tak peduli.
Dia bilang “st st… mbak itu cantik ya”
“iya, manis. Sayangnya aku sudah punya anak tiga.
Duh nyesel nikah duluan.”
Aku buang muka untuk menyembunyikan tawa sambil
tanganku merogoh recehan dikantong, niatku untuk sedikit pelit kubatalkan.
*Mungkin setiap pengamen harus memuji satu persatu
penumpang agar mereka mau memberi.*
Subscribe to:
Posts (Atom)