Dapatkan widget animasi ini !

Tuesday, November 23, 2021

Untuk Diri Sendiri

 Berjalan, pelan, di tempat, tanpa tujuan.

Kupikir ini hidup yang stabil dan sedikit bisa diandalkan.

Aku bekerja, aku mempunyai penghasilan tetap walau tanpa bonus.

Aku manis, aku menarik.

Semua cukup sederhana,

Aku tidak perlu mengingikan sesuatu yang berlebihan.

Seperti ini saja,

Tidak perlu menambah list keinginan, supaya tidak berusaha lebih berat.


Dulu kupikir hidup seperti ini kurang tantangan,

Dulu kupikir orang yang menjalani hidup seperti ini adalah orang pecundangn

Dulu kupikir orang tipe ini adalah orang yang tidak mau berusaha.


Sekarang aku menemui diriku atas definisiku Dulu.

Orang kurang tantangan, pecundang dan tidak mau berusaha.


Tapi aku punya pembelaan wahai diriku di masa lalu,

Aku tidak seperti yang kau pikir,

Aku hanya berharap hidup tenang, damai, tanpa tuntunan.

Sederhana saja seperti nasi padang depan gang kosan.


Diriku di masa lalu,

Mari kita berbicara,

Aku ingin menyampaikan banyak terima kasih

Atas semua ambisimu,

Atas semua pengembaraanmu,

Atas kesediaanmu tidur di sembarang tempat,

Haha, bolehkan kuulas sedikit soal kebiasaan tidurmu?

Baik kumulai,

Kau waktu masih sekolah adalah anak yang hanya bisa tidur saat lampu dimatikan, berselimut dan pintu terkunci.

beranjak bisa mendapatkan KTP, yang artinya kau berumur 17 tahun dan harus keluar dari rumah.

Kau mulai mengenal dunia di luar daerahmu.

Kau menempa dirimu.

Kau mulai bisa tidur dikeramaian, berawal tidur di Sanggar Teater yang selalu saja ada kehidupan 24jam di sana. Hari pertama, kau demam saat itu. Karena tidak terbiasa tidur di luar ruangan.

Lalu kau mulai terbiasa, lebih menantang dirimu sendiri.

Menjadi backpacker, keliling Yogyakarta dan Solo dengan uang pas-pasan waktu itu.

Tidurmu hanya untuk selingan disela perjalanan seru.

Lalu kau tidur di gunung,

Aku ingat waktu itu, 

Pertama ke gunung untuk PDKT, kau dan chrush mu tidur bersebelahan. Tidur sopan kataku, karena tidak ada sentuhan sama sekali.

Kedua kau ke gunung untuk menyalurkan energi patah hati.

Dan kesekian kalinya tidur di gunung kau jadikan sebagai kegiatan mengisi waktu luang.

Sudah cukup ya perkara tidur.

Dalam sudut pandang manapun, aku tetap mengagumimu, wahai diriku di masa lalu.

Berkali-kali lagi,

Terima kasih,

Terima kasih karena pernah menantang pencapaian diri sendiri di masa lalu,

Terima kasih pernah begitu gigih dan keras kepala,

Terima kasih pernah punya semangat berjuang.

Aku bangga padamu, diriku di masa lalu.


Berkatmu, 

Sekarang menurutku, halal saja untuk aku menjalani hidup tanpa ambisi, 

selalu merasa cukup dan tidak mudah memiliki ekspetasi berlebih selain ingin makan nasi goreng komplit tanpa kecap dengan taburan acar berlimpah sebagai menu makan sore nanti.


Ah aku jadi lapar, kucari nasi goreng dulu ya, 

Kalau tidak ada, aku beli Ayam Chicken pinggir jalan saja.

Aisyah

 Namanya Aisyah

Gadis kecil yang sekarang sudah tahun pertama di Sekolah Dasar. 

Kami berkenalan sejak dia masih dalam kandungan.

Ya karena kami bertetangga.

Dia masih usia tiga bulan saat itu, saat hal memilukan dan penuh mendung diatas kepala ibunya dan seluruh keluarga besarnya.

Harus berbesar hati menerima kenyataan, bahwa tulang punggung keluarganya meninggal.

Iya, ayah Aisyah meninggal.

Saat Aisyah belum puas mengompoli ayahnya,

Saat Aisyah belum bisa memegang tangan ayahnya untuk bisa dibantu latihan berjalan. 

Oh mungkin terlalu dramatis aku bilang 'latihan berjalan'. 

Baik Kurevisi, 

Saat Aisyah belum bisa dibantu tangan ayahnya untuk latihan tengkurap. 

Pikiran berkecamuk di kepala ibunya melihat tubuh suaminya tanpa nyawa ; 

Bagaimana bisa meneruskan hidup sedangkan tidak bekerja. 

Bagaimana nanti anak pertamanya menikah tanpa disaksikan ayahnya. 

Bagaimana membiayai 3 anak lainnya yang masih sekolah. 

Bagaimana bisa mencari uang sedangkan anak terakhir (ya Aisyah) masih merah-merahnya. 

Ibunya hanya bisa terduduk lemas, sambil disalah-salahkan kakak iparnya atas kepergian adiknya. 


Sedangkan Aisyah digendong budhenya,

Saat itu, semua mata menatap nanar si Aisyah bayi tiga bulan. 

Penuh rasa kasihan, prihatin, sedih. Tapi tidak membantu. 


Sekarang, Aisyah sudah bisa berjalan, sudah bisa memukul teman yang dia rasa tidak cocok dengannya. 

Ah gemasnya. 

Dia juga terkadang meneleponku dari handphone pemberian kakak keduanya. 

Jadi rindu Aisyah

Dan

Rumah 

Wednesday, November 17, 2021

Selamat Ulang Tahun 26

 Hay,

Selamat ulang tahun ya

Sudah 26 tahun sekarang.

Tidak perlu khawatir kutanyakan pencapaian lagi seperti 25 kali ulang tahun kemarin.

Bisa melewati setiap hari dengan masih hidup saja, itu sudah cukup.

Tidak perlu terburu-buru, tidak perlu terlalu berambisi.

Jalani,

Nikmati,

Senangi.

Sepertinya tahun ini yang dibutuhkan hanya kenyamanan.

Selamat ulang tahun ya gadis pas-pasan.

SEMOGA SELALU AMAN, NYAMAN DAMAI SENTOSA

Wednesday, September 22, 2021

Kebencianku

|| Kenapa kamu marah ketika aku membahas lelaki lain?

Padahal sebelum ini, aku selalu membahasmu, dan kau tidak peduli. ||


Kau memaksaku mencintaimu sepenuh hati, 

Sebagai imbalannya, kau mencintai ku setengah hati. 


|| Kau! 

Manusia pecundang yang selalu melindungi diri dengan mencari kesalahan orang lain. ||


Bisa-bisanya kau berkata setia, 

Sedangkan rasamu selalu kau bagi lebih dari dua.! 


|| Berharap bisa merangkai kalimat romantis, 

Tapi yang keluar hanya sumpah serapah ||



||BRENGSEK!!! ||


Daripada harus berjalan membawa beban, 

Kenapa tidak berhenti sejenak. Lalu melanjutkan dengan bergembira. 


|| Jangan terlalu takut sendiri, terkadang berdua lebih mengerikan. 

Sepertinya kau harus tahu, di tangan lain yang tidak digunakannya menggenggam tanganmu. Ada pisau! ||


Jangan merusak diri untuk sesuatu yang lebih rusak


| | Jangan coba-coba bermain denganku, atau kamu akan jatuh cinta | |


Terlalu lemas dan tidak berdaya untuk menganggap semua baik-baik saja



Monday, August 9, 2021

Tentang aku

 TENTANG AKU


Akhir-akhir ini banyak yang sedang mencari tahu tentangku.

Bukan aku merasa terlalu percaya diri, mungkin kau yang terlalu gengsi mengakuinya.

Untuk itu, baiklah….

Kuperkenalkan diriku menurut sudut pandang orang pertama.

Aku wanita berusia 26 tahun pada 2021 ini.

Aku selalu menyebut diriku wanita,

Karena aku mengagumi definisi wanita itu sendiri.

Menurut Wikipedia yaitu, perempuan yang telah dewasa. 

Kujabarkan sendiri adalah sosok perempuan yang dapat bertanggungjawab atas hidupnya, memiliki pendirian, dan tangguh.

Aku suka menjadi seorang wanita.


Secara catatan sipil,

Aku lahir Jawa Tengah. 

Aku keras kepala, aku mematikan, dan aku berbisa.


Aku tidak suka berdiam diri, aku tidak suka pulang tepat waktu, dan aku tidak suka berbagi barang pribadi.

Maka dari itu aku suka tinggal sendirian di kota orang.


Soal pendidikan,

Aku bersekolah TK dari usia 2 tahun. SD ku berjalan mulus dengan peringkat 3 besar, SMP aku aktif organisasi, SMA aku bertemu teman-teman yang bisa sefrekuensi sehingga kami masih bersahabat sampai sekarang.

Kuliahku, di Universitas Negeri Semarang jurusan Sastra Indonesia jalur undangan.

Alasanku memilih jurusan ini karena sejak sekolah aku sering dimarahi karena sangat suka membaca buku fiksi. Jadi itu alasan sepeleku untuk membuat keputusan penting dalam hidupku.

Saat kuliah aku aktif di organisasi teater, 

Organisasi ini yang berjasa membentukku untuk bisa tidur dimana saja, keliling untuk pentas teater, dan mengenal banyak mahasiswa dari kampus lain.


Soal percintaan,

Aku tahu kau sampai betah membaca catatan ku ini karena penasaran dengan percintaanku, penasaran dengan lelaki yang dekat denganku ( yang bisa kupastikan dekat denganmu juga *untuk perempuan* )

Sebagai seorang wanita yang tidak terlalu cantik tapi sangat menarik, 

Untuk kriteria lelakiku, aku juga tidak tahu pastinya harus seperti apa.


Karena aku tipe orang yang mudah menyesuaikan pasangan.

Aku pernah bersama lelaki yang hanya bisa mengabariku 6 bulan sekali.

Aku pernah bersama lelaki yang sangat dewasa dari segi pemikiran dan perilaku, aku diperlakukan layaknya putri, ini sangat berkesan.


Aku juga pernah bersama lelaki yang berbicara tegas, posesif, sering menyuruhku dandan, ini pun tidak masalah. Kuimbangi dengan aku lebih sabar, lebih banyak bercanda, dan hubungan kami asyik.


Dalam percintaan, aku tipe orang yang tidak mudah bosan, semembosankan apapun pasanganku. Kecuali jika dia bilang PUTUS, aku akan langsung setuju tanpa harus bertanya apa alasannya.

Aku tidak mau mempertahankan orang yang sudah tidak mau lagi denganku. Gengsiku tinggi.


Baik, sekarang ke karier,

Aku pernah menjadi call center,

Dan sekarang aku bekerja di suatu bank swasta di Jawa Tengah.

Aku yang suka kemana-mana menggunakan kaos oblong, kolor, dan sepatu kets. Sekarang mulai menyesuaikan diri dengan makeup, perawatan, baju rapih, rok pendek, dan sepatu heels.

Penghasilanku setengahnya untuk membayar hutang, dan sebagian lagi untuk biaya hidup termasuk foya-foya.


Oh ya, jika aku punya pacar, kau akan sangat sulit menemuiku.

Karena aku selalu menghabiskan waktu untuk mengganggunya. 


Baiklah, kusudahi panjang lebar kesombongan ku. 

Kalau kau masih penasaran, ayolah... Tanyakan langsung padaku. 

Wednesday, August 4, 2021

Kita

 Dia pulang, 

Kusingkap bajunya. 

Luka kemarin belum kering, 

Sudah ada luka baru. 

Sayang.... 

Kerjamu keras ya hari ini? 

Dia menjawab "Tidak, hanya beban ringan." Katanya sambil mengecup keningku. 

"Kamu khawatir ya?", tanya nya. 

" Tidak, aku hanya penasaran." Kataku sambil memeluknya. 


Kami bertumbuh, menjadi pasangan yang sering berucap tidak. 

Demi saling meyakinkan untuk baik baik saja. 

~ sayang ~

Monday, July 19, 2021

24052021

 Anak manis, jangan menangis

Ada ibu, ayah

Teman-teman

Sahabat


Apalah arti kami yang setiap hari mengajakmu mengobrol

Memelukmu

Mengingatkan untuk selalu bahagia


Kami mencintaimu nak

Jangan menangis hanya karna terjatuh ke lubang jebakan


Berapa kali kamu ketik ‘hehe’

Berapa kali kamu bilang ‘aku sehat, aku bahagia’

Dengan mata sembab

Dan hati menangis


Ayo sayang

Anak cantik

Anak baik

Maafkan diri sendiri



240521

21052021

 Selamat siang, gadis meyenangkan 


Bagaimana malammu, pagimu, siangmu?

Sudah mulai sibuk menghibur diri?

Sudah berapa cafe kau sambangi?

Sudah berapa rumah kau tumpangi?

Berapa banyak teman kau ganggu tidurnya demi menemanimu yang kesepian?


Mulai kembali berwarna ya hidupmu?


Gadis manjaku,

Semakin kau menunjukkan senyummu

Semakin bangga aku padamu


Kumohon,

Teruslah jadi baik,

Teruslah membuatku kagum


Semakin hari,

Semakin aku pudar dalam ingatanmu,

Semakin dalam rasaku padamu


Ah….

Seandainya aku tidak mengecewakanmu,

Mungkin aku masih bisa dengan bebas meminta kabarmu

Meminta pap mu

Menghardikmu ketika bajumu terlalu ketat


Sudah agak sore, besok kubahas kau lagi ya, Gadisku 

Aku mencintai mu       



Smg 21/05/21            

20052021

 Selamat siang wanita impian,

Wanita yang selalu tersimpan di angan.


Apakabar lagi?

Maaf ya pagi ini belum sempat menyapa


Malam ini sulit tidur ya?

Lalu apa yang kau lakukan?

Sudah bosan pasti melakukan hal yang sama, 

Akupun sampai hafal kebiasaanmu,

Pulang kerja, buka baju (tengtopan saja, hihi)

Buka handphone, nonton yutub, instagram, twitter.

Ketiduran, bangun sudah pukul 22:00 

Baru sempat bersih-bersih badan

Begadang sampai pagi

Repeat 


Aku tau kau bosan menjalani kedewasaan ini, 

Sama

Akupun begitu,

Maka dari itu aku selalu butuh kau untuk membuat perjalananku ini menyenangkan

Aku selalu teringat senyumanmu,

Manjamu,

(ciumanmu)

Pelukanmu

Godaanmu

Kau yang selalu mengataiku buncit, padahal kurasa aku kekar

Rengekanmu yang sering minta diajak jalan-jalan, walaupun jadinya cuma makan di samping rumah


Aaahhhh…. aku rindu wanita sok tangguhku ,

KAMU…


Smg, 20/5/21