Hari ini perasaanku “entah”,
Aku menjadikan novel-novel itu sebagai
pelarian untuk melupakanmu.
Tapi jalanku salah. Entah mana yang
salah, melupakanmu; kembali menyukai novel; atau cerita dalam novel pilihanku
yang tidak sesuai.
Novel ketiga yang kubaca adalah novel
yang banyak menceritakan adegan menegangkan.
Malamnya aku mimpi buruk,
“memimpikanmu”.
Esoknya aku kembali kacau,
serpihan-serpihan hati yang sudah kususun berserakan kembali hanya karena aku
bertemu denganmu dalam mimpi. Hanya di “mimpi”.
Tapi itu bisa membalikan keadaanku lagi.
Pengaruhmu ternyata sungguh luar biasa
hebat sekali,
Kau mengagumkan,
Tapi entah, aku masih mencari tahu,
Pengaruhmu yang sangat kuat atau pelarianku
yang kurang tepat.
Atau mungkin menghindari luka dengan
berlari itu hl yang sangat buruk.
Semakin berlari, kurasa luka itu semakin
pedih.
Tenanglah, aku tak menyalahkanmu tentang
lukaku.
Aku yang menyerahkan diriku sendiri
untuk bisa kau lukai.
Terima kasih ~