Menyebalkan
sekali para anak tetangga. Aku mau pergi saja, anak satu RT mengajukan diri
untuk menemaniku. Padahal aku ingin pergi sendiri saja, agar terlihat masih
muda.
Belum
lagi jika aku pergi untuk berbelanja, cerewetnya minta ampun L
tak apa jika sekedar mengoceh. Tapi ini meminta yang aneh-aneh -_- terpaksa
kuturuti daripada menangis disana, dan membuatku malu.
Akhirnya,
uang untuk beli bedak dipakai untuk beli jajan. Uang untuk beli lotion,
dibelikan coklat. Uang untuk beli lipstick, berubah jadi es krim. Apa segitu
berpengaruhnya anak kecil ya? Bisa merubah jalan pikiran orang dewasa. Dengan
mukanya yang lugu lucu dan belum berjerawat. Mereka tersenyum jika senang,
merajuk jika menginginkan sesuatu, dan puncaknya menangis jika keinginannya
tidak dituruti. Ah begitu menyebalkan jika pengalaman berbelanja itu terulang
kembali.
Tetapi
ada hal lain yang menyenangkan bagiku. Yaitu saat melihat mereka tersenyum.
Tersenyum
bahagia karena hal sederhana. Tidak perlu dengan membelikan android keluaran
terbaru, motor baru, atau segala hal berbau kemewahan. Hanya dengan kita
menunjukan muka konyol kita, mereka bisa tertawa lepas. Menampakan gusi mereka
yang belum sepenuhnya ditumbuhi gigi.