Dapatkan widget animasi ini !

Saturday, May 21, 2022

Tujuan Berbeda, Ditutup Amin yang Sama ( bagian 1)

Bagian 1

"Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannar, amin". Aku berdoa


"Amin!", doaku disahut. 


"Doa yang bener dong abang!, jangan gitu. Kalau nggak, nanti nggak jadi makan", ucapku.

"Iya-iya! "

"Buruan ih! " Aku kesal. 

"Amin"

"Lah, doa aja kagak langsung amin", protesku. 

" Udah itu, ayok ah makan. Aku lapar ini. " Dia balik mendesak. 

Akhirnya aku turun tangan, "ya Tuhan terima kasih untuk segala nikmat yang telah engkau berikan. Semoga apa yang abang makan bisa bermanfaat dan menjadi berkat. " 

"Amin.", untuk ketiga kalinya dia hanya berucap amin. 

" Yang yang... Masa doa aja sampai harus kuwakilkan, nanti kalau malaikatku bingung gimana? Server kita beda. ", aku mengoceh sambil menyuapkan nasi padang ke mulutnya. 

" Enggak enggak, Tuhanku tahu kok kalau kamu tangan kanan sekaligus kiriku. Eh kaki kanan kiri sekalian", ucapnya enteng sambil mengunyah makanan yang kusuapkan. 

"Hmm... Kamu makan sendiri kek. Aku laper banget tau, mau makan tanpa ngunyah ini biar cepat kenyang", aku protes lagi dengan sifat manjanya. 

" Nanggung kek yang. Jauh kali tempat cuci tangannya. Makan pakai tangan orang lain lebih enak, " Dia menyaut dengan logat batak nya yang masih terasa kental. 

"Eh abang kok gak ke Gereja?" Tanyaku masih tetap sibuk dengan adegan menyuapi dia dan menyuapi diri sendiri. 

"Udah aku, udah ibadah, " Jawabnya dengan PD. 

"Ibadah apanya, ini minggu masih pagi udah di sini aja bawain nasi padang minta disuapin pula! " Sahutku. 

"Ketemu kamu, bikin hati senang kan termasuk ibadah, " Lagi-lagi si tukang ngeles ini mencari celah.

Ingin rasanya kulempar nasi padang di tanganku ke mukanya. Entah karena salting atau kesal karena dia selalu bisa saja ngeles dengan jawaban-jawaban uniknya. 

Tapi tidak akan kulempar ding... Kuhabiskan. Lapar. 


Bagian 2

*akan Ku lanjutkan secepatnya. Aku ngantuk.*

No comments:

Post a Comment